This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 16 Maret 2012

PENGINSTALAN LINUX UBUNTU10.10 dengan VMware Workstation 7

Mempelajari Google Adsense

Sebelum melangkah, mari kita palajari dulu, apakah google adsensse itu? AdSense adalah program kerjasama periklanan melalui media Internet yang diselenggarakan oleh Google. Melalui program periklanan AdSense, pemilik situs web atau blog yang telah mendaftar dan disetujui keanggotaannya diperbolehkan memasang unit iklan yang bentuk dan materinya telah ditentukan oleh Google di halaman web mereka. Pemilik situs web atau blog akan mendapatkan pemasukan berupa pembagian keuntungan dari Google untuk setiap iklan yang diklik oleh pengunjung situs, yang dikenal sebagai sistem pay per click (ppc) atau bayar per klik.

Selasa, 06 Maret 2012

SEJARAH CMC (Part 2)

SEJARAH CMC (Part 2)
Sambungan dari part 1….
            Penggantian nama yang kita lakukan ini, adalah rapat penting yang diadakan para anggota, berlokasi di kediaman salah satu anggota yaitu, Dwi Meidika Saputra (sebut sajaDika. .he). Pada akhir bulan November tepatnya 20 November 2011. Rapat ini dikatakan penting karena meyangkut bagaimana masa depan sebuah komunitas ini berjalan. Penggantian nama dilakukan dengan cara voting, dan akhirnya tercetuslah sebuah nama “Creative Management Corporation” di singkat menjadi CMC. Untuk sementara markas besar CMC berada di kediaman Dika.

SEJARAH CMC

SEJARAH CMC (Part 1)
            CMC  adalah sebuah singkatan dari Creative Management Corporation, dalam tulisan ini saya akan bercerita bagaimana terbentuknya CMC. Berawal dari kegiatan wajib yang diadakan oleh kampus tempat kami memulai perjalanan sebagai mahasiswa. Kegiatan itu dinamakan PSU (Pelatihan Super Unggul) yang dilaksanakan pada tanggal 13-17 Maret 2011. Hari terakhir kami berbagi informasi dengan bertukaran no.HP dan FB (hal yang biasa dilakukan ababil). Di sinilah awal pertemuan anggota CMC yang terdiri dari 10 orang.
 Setelah PSU kami masih saling berkomunikasi, awalnya ada saya, Exter ,Bakti dan Angga, yang membuat rencana untuk mencari atribut PPM (Penggalian Potensi Mahasiswa) bersama di hari Sabtu, 24 September 2011. Nah sebelum hari itu ternyata banyak teman-teman PSU yang mau ikut mencari atribut PPM. Kita berkumpul di kos Exter, dan betapa kagetnya saya, ketika sampai disana melihat, wah ternyata banyak juga yang ikut, ada Dika,Rullie,Aden,tapi Bagus tidak dapat ikut serta.
Setelah seharian mencari atribut PPM yang belum lengkap itu, kami istirahat pulang ke kos masing-masing. Uppsss,,, tunggu dulu, ternyata setelah itu, ada agenda jalan-jalan untuk  lebih mengakrabkan, kita ke Malioboro, dan Rulli mengajak Christin, bertambahlah anggota kita.
*Salah 1 foto, ngadem di Amplas setelah capek mencari atribut PPM 

PPM yang diadakan selama 3 hari itu semakin mengakrabkan kami, bukan hanya teman, bahkan kita telah menjadi sahabat  indahnya seperti menemukan  keluarga di perantauan. Awalnya untuk identitas komunitas ini, kita memberi nama GeGa (Genk Galau) pencetusnya adalah Bakti yang selalu galau karena jatuh cinta, hehehe (peace Bakti, tapi ini fakta). Agar komunitas ini tidak sia-sia kita memutuskan untuk membentuk suatu usaha. Banyak ide-ide kreatif yang muncul dari masing-masing anggota. Untuk yang satu ini, kita memutuskan untuk mengajak Rahma untuk bergabung bersama kami, dan Alhamdulullah dia bersedia, genaplah kami menjadi 10 orang anggota. Pada awalnya kita memutuskan untuk berjualan pulsa. Karena di anggap penting untuk langkah selanjutnya , kita memutuskan untuk mengganti nama GeGa dengan nama yang baru. Apakah kira-kira nama yang baru ini???... Penasaran ? baca tulisan berikutnya. . .(^_^)…..tqiu.

This is me

This is me, , ,


Bismillahirohmanirrohim,,,,
            Well, di tulisan  yang pertama ini  perkenalkan aku Ristiana Dewi Perwitasari, karena namaku terlalu panjang, jadi kalian bisa panggil Risti atau Dewi (nama panggilan di masa kecil dan keluarga)hehe..  aku  anak pertama dari 2 bersaudara, adikku seorang cowok yang sangat manis bernama Galih DwiYoga Wicaksono , hemm namanya jawa benget ya?..yah wajar saja karena kita sebenarnya adalah keturunan asli  jawa (Jogja-Malang), tapi kami lahir dan besar di Sumatra yaitu Bengkulu,  sampai saat ini keluarga kami masih di disana. Karena itu aku sering di bilang abstrak oleh teman-teman bila membahas tentang asal usul, di kos ada juga yang mengatakan aku ini “pujakesuma” (putri jawa kelahiran Sumatra) emmm,,,ya memang itulah kenyataanya. (^_^)…

Senin, 05 Maret 2012

Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat


Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat
(Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat) 

            Pangeran Mangkubumi membangun istana untuk memerintah wilayah Jogjakarta yaitu KratonKasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat di daerah hutan Beringan pada tahun 1755. Dipilih lokasi ini karena lokasinya dinilai cukup baik dari segi pertahanan. Pada saat dibangun Kraton Jogja, Pangeran Mangkubumi yang bergelar Sri Sultan Hamengku Buwono I (HB I), selalu mengawasi proses pembangunan dari pesanggrahan di daerah Ambarketawang.
Hingga saat ini Kraton Jogja masih difungsikan sebagai tempat tinggal dan tempat pemerintahan Sultan Jogja beserta keluarganya.

Sumber:  www.tagtung.com

Malioboro City Walk


Malioboro City Walk
(Jl. Malioboro - Jl. A. Yani) 

            Malioboro tidak lepas dari kota Jogja, bahkan bisa dibilang sudah menjadi ikon kota Jogja. Setiap kali menyebutkan Malioboro, orang akan tahu bahwa Malioboro itu di Jogja. Malioboro yang terletak sekitar 1 km dari Kraton Jogja merupakan pusat perekonomian yang sangat ramai di kota Jogja. Di jalan ini berdiri pertokoan, rumah makan hotel dan perkantoran yang membuat kawasan ini tidak pernah lengang. Di ujung Selatan dari kawasan ini, tepatnya di Jl. Ahmad Yani, terdapat Pasar Beringharjo yang juga dikenal dengn sebutan 'Pasar Gede. Terdapat juga Benteng Vredeburg yang dulunya merupakan benteng pertahanan Belanda dari serangan pasukan Kraton. Diseberang benteng ini adalah Gedung Agung, yang dulu pernah digunakan sebagai Istana Negara pada masa pemerintahan Presiden Soekarno saat ibukota negara dipindahkan ke Jogjakarta.
            Di kawasan Malioboro ini terkenal juga dengan para pedagang kaki lima. Anda bisa berbelanja aneka produk kerajinan lokal seperti batik, hiasan rotan, wayang kulit, bermacam tas, sandal, sepatu juga blangkon (topi khas Jawa) serta barang-barang perak, emas, hingga pedagang yang menjual pernak pernik lain. Saat berbelanja di kaki lima, anda bisa menawar harga barang yang akan anda beli, jika pandai menawar dan beruntung, anda bisa mendapatkan penurunan harga sepertiga atau bahkan setengah harga dari harga yang ditawarkan. 
            Saat hari mulai menjelang sore, banyak lapak lesehan yang mulai dibuka. Disini anda bisa menikmati makanan khas Jogja seperti gudeg atau pecel selain itu juga  tersedia aneka masakan oriental ataupun seafood. Bagi anda yang ingin mencicipi makanan di sepanjang jalan Malioboro, pastikan untuk meminta daftar harga serta memastikan harganya pada penjual  guna menghindari naiknya harga yang kurang wajar.

Sumber:  www.tagtung.com

Alun Alun Lor


Alun Alun Lor
(Jl. Alun-alun Utara) 

            Alun-alun merupakan salah satu land mark kota Jogjakarta yang berupa tanah lapang. “Lor” dalam bahasa jawa berarti arah utara; sesuai dengan letaknya berada di sebelah utara pusat pemerintahan Sultan Hamungkubuwono I. Alun-alun Lor berbentuk persegi yang luasnya 150X150m dengan 2 pohon beringin besar di bagian tengahnya, di pinggirnya terdapat beberapa bangunan pekapalan, dan diitari kurang lebih 62 pohon beringin yang besar.
            Pada zaman dulu, alun-alun lor adalah wilayah sakral dimana tidak sembarang orang diperkenankan memasukinya. Ada beberapa aturan-aturan yang wajib dipatuhi ketika hendak memasukinya, diantaranya tidak boleh menggunakan kendaraan, sepatu, sandal, bertongkat, dan mengembangkan payung. Konon hal itu dilakukan sebagai wujud penghormatan kepada Sang Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Seiring perjalanan zaman adat tersebut sampai saat ini sudah tidak ada lagi, bahkan siapapun berhak untuk melintasi alun-alun ini.
            Sekarang ini, Alun-alun Lor lebih menyerupai ruang publik yang terbuka bagi masyarakat Jogja. Perayaan Grebeg Maulid, Pekan Raya Sekaten, dan upacara keraton lainnya secara rutin digelar di tempat ini. Selain itu banyak event-event umum digelar di sana, antara lain: pertunjukan seni budaya, konser musik, pasar malam, sepeda santai, wahana olahraga, dan aktivitaslainnya.
            Melihat fungsinya saat ini, tak berlebihan menyebut alun-alun sebagai simbol kedekatan raja dan rakyatnya.
Letak alun-alun lor yang berada di pusat kota, maka sudah pasti alun-alun lor berdekatan dengan obyek wisata lainnya seperti malioboro , plengkung wijilan , sentra gudeg widjilan, pusat cendera mata, museum sonobudoyo, masjid agung dan pastinya Keraton Jogjakarta itu sendiri. Jika Anda meluangkan waktu pada sore hari atau malam hari, maka akan banyak terdapat sajian kuliner rakyat yaitu angkringan dan wedang ronde. Dijamin suasana malam akan semakin hangat dengan wedang jahe, teh anget, wedang ronde dan pasti dengan ramahnya para penjual..

Sumber:  www.tagtung.com

Alun Alun Kidul


Alun Alun Kidul
(Jl. Alun-alun Selatan)

            Alun-alun Kidul, atau dalam bahasa Indonesia berarti tanah lapang bagian selatan. Tanah lapang ini adalah bagian belakang dari Keraton Yogyakarta. Menurut sejarahnya, alun-alun kidul ini dibuat untuk mengubah suasana bagian belakang keraton menjadi seperti bagian depan karena pada dasarnya antara Gunung Merapi, Keraton Yogyakarta dan laut selatan pulau jawa terbentuk garis imajiner yang menghubungkan kesatuan tersebut. Agar dari selatan posisi Keraton Yogyakarta tidak seperti membelakangi laut selatan, maka dibentuklah alun-alun lor.
            Dahulu alun-alun kidul merupakan bagian dalam Keraton Yogyakarta, tapi saat ini seiring dengan berkembangnya jaman, alun-alun kidul menjadi tempat yang terbuka untuk umum dan dipergunakan sebagai salah satu obyek wisata yang khas Jogjakarta. Pada siang dan malam hari banyak terdapat sajian kuliner kaki lima yang khas. Jika siang hari dari mulai lontong sayur, sup buah, minuman tradisional dawet atau cendol dan masih banyak pilihan lain. Sedangkan ketika malam hari, semua berubah. Dari mulai jagung bakar, wedang ronde, dan angkringan. Selain itu banyak juga disewakan sepeda berbagai macam jenis, dari yang single, tundem, roda 3 (tapi yang untuk dewasa hehehe), becak mini, sampai sepeda roda 4 yang kemudinya mirip kemudi pada mobil dan semua kendaraan dilengkapi dengan lampu hias yang menempel di rangka kendaraan, tampak sangat menarik hehehe kreatif..
            Ada salah satu permainan yang sangat unik. Bisa dibilang hanya permainan maupun serius, yaitupermainan melewati tengah di antara 2 pohon beringin yang ada di tengah-tengah alun-alun selatan. Kono ceritanya, jika Anda bisa berhasi melewati jalan ditengah-tengah antara 2 pohon beringin itu, maka permintaan yang diharapkan akan terkabul. Tergantung Anda menyikapinya, mau percaya atau hanya menganggap mitos ??
Untuk penutup mata, Anda bisa menyewanya dari penyedia jasa sewa penutup mata. Harga sewa relatif murah, sekitar Rp 3000 untuk sekali pakai.

Sumber:  www.tagtung.com