Senin, 05 Maret 2012

Alun Alun Lor


Alun Alun Lor
(Jl. Alun-alun Utara) 

            Alun-alun merupakan salah satu land mark kota Jogjakarta yang berupa tanah lapang. “Lor” dalam bahasa jawa berarti arah utara; sesuai dengan letaknya berada di sebelah utara pusat pemerintahan Sultan Hamungkubuwono I. Alun-alun Lor berbentuk persegi yang luasnya 150X150m dengan 2 pohon beringin besar di bagian tengahnya, di pinggirnya terdapat beberapa bangunan pekapalan, dan diitari kurang lebih 62 pohon beringin yang besar.
            Pada zaman dulu, alun-alun lor adalah wilayah sakral dimana tidak sembarang orang diperkenankan memasukinya. Ada beberapa aturan-aturan yang wajib dipatuhi ketika hendak memasukinya, diantaranya tidak boleh menggunakan kendaraan, sepatu, sandal, bertongkat, dan mengembangkan payung. Konon hal itu dilakukan sebagai wujud penghormatan kepada Sang Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Seiring perjalanan zaman adat tersebut sampai saat ini sudah tidak ada lagi, bahkan siapapun berhak untuk melintasi alun-alun ini.
            Sekarang ini, Alun-alun Lor lebih menyerupai ruang publik yang terbuka bagi masyarakat Jogja. Perayaan Grebeg Maulid, Pekan Raya Sekaten, dan upacara keraton lainnya secara rutin digelar di tempat ini. Selain itu banyak event-event umum digelar di sana, antara lain: pertunjukan seni budaya, konser musik, pasar malam, sepeda santai, wahana olahraga, dan aktivitaslainnya.
            Melihat fungsinya saat ini, tak berlebihan menyebut alun-alun sebagai simbol kedekatan raja dan rakyatnya.
Letak alun-alun lor yang berada di pusat kota, maka sudah pasti alun-alun lor berdekatan dengan obyek wisata lainnya seperti malioboro , plengkung wijilan , sentra gudeg widjilan, pusat cendera mata, museum sonobudoyo, masjid agung dan pastinya Keraton Jogjakarta itu sendiri. Jika Anda meluangkan waktu pada sore hari atau malam hari, maka akan banyak terdapat sajian kuliner rakyat yaitu angkringan dan wedang ronde. Dijamin suasana malam akan semakin hangat dengan wedang jahe, teh anget, wedang ronde dan pasti dengan ramahnya para penjual..

Sumber:  www.tagtung.com

0 comments:

Posting Komentar